Gambar ilustrasi peringatan bahaya penyakit demam berdarah
Morut, Sulteng – Libasnews.co.id – Diduga terjangkit penyakit demam berdarah (DBD), Jeremi Lauo, warga Desa Sampalowo kecamatan Petasia Barat, Kabupaten Morowali Utara (Morut) dikaba dan meninggal dunia, Sabtu malam (10/8/24).
Sebelumnya kasus serupa sudah pernah terjadi, dan hal tersebut telah dilaporkan oleh Yalbert Tulaka (Eks. Pj Bupati Morut) ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Morut untuk segera dilakukan upaya mitigasi dalam upaya pencegahan penyebaran wabah DBD di daerah itu.
Ironisnya laporan dari Tokoh masyarakat tersebut diabaikan hingga akhirnya terulang, dan tak ayal kembali merenggut nyawa korban
Atas kasus Febrian, Dinas Kesehatan Morut kembali menuai sorotan tajam dari sejumlah elemen masyarakat Morut. Salah satunya adalah mantan Sekda dan mantan Pj Bupati Morut Yalbert Tulaka.
Dalam keterangannya, Yalbert mengaku sangat kecewa dengan sikap Kepala Dinkes Morut yang terkesan mengabaikan laporan itu, tanpa adanya tindakan preventif guna mengantisipasi kejadian serupa kembali menimpa warga di Morut.
“Jujur om kecewa sekali Karna kita upayakan hubungi dinas kesehatan. Walaupun kematian itu adalah urusan Tuhan, jika ada tindakan pencegahan yang cepat mungkin saja bertambahnya jumlah kasus akan teratasi dengan fooging,” ujar Yalbert, Minggu (11/8/24).
Dalam satu bulan terakhir, Yalbert mencatat kasus DBD telah menimpa sedikitnya 5 orang, bahkan rangkaian kejadian itu ditengarai telah merenggut korban yang dominan menyasar usia anak dibawah umur.
“Akibat DBD sudah 5 orang kena,” ungkap Yalbert sembari menguraikan Kronologis kejadian yang menimpa sejumlah korban dalam kasus yang sama.
“Om sudah telpon langsung kadis kesehatan Morut Pak Sapara bulan lalu saat anaknya Edi Tolumola kritis akibat DBD, untuk mereka segera turun lapangan Karna sudah ada 4 orang saat itu yang kena, dan ternyata sampai kejadian ini mereka tidak pernah turun,” paparnya.
Aktivis LSM; Copot Kadis Kesehatan Morut
Selain Yalbert, sorotan serupa turut disuarakan aktivis LSM Jari Indonesia. Andi Samsu Alam dalam tanggapannya meminta Bupati Morut Delis Julkarson Hehi, segera mengevaluasi Kadis Kesehatan (Kadinkes) Sapara atas sikapnya yang elegan memberdayakan pembiaran atas sejumlah kasus DBD tanpa adanya tindakan preventif.
“Hal ini tidak dapat dibiarkan berlarut larut. Demi menjaga marwah visi SCS, Bupati Drlis segera mengevaluasi kinerja Sapara dalam kapasitasnya sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Morut.
Terkait kejadian tersebut hingga berita ini ditayangkan, tim redaksi Libasnews.co.id masih menunggu hasil konfirmasi Kadis Kesehatan Sapara. (Red/As***)