Palopo, Libasnews.co.id-
Berbagai upaya strategis dilakukan pihak RSUD Sawerigading kota Palopo guna mewujudkan pelayanan kesehatan masyarakat yang lebih baik.
Hal itu ditunjukkan dengan menghadirkan ruang pemeriksaan terbarunya berupa Laboratorium Patologi Anatomik.
Laboratorium Patologi Anatomik sendiri merupakan laboratorium klinik khusus untuk melayani pemeriksaan sampel jaringan manusia, dan sampel cairan pada tubuh manusia.
Ini ditujukan untuk memberikan ketegasan pada penyakit yang diderita seorang pasien, guna memberikan tindakan penanganan lebih lanjut yang lebih tepat.
Dalam sebuah wawancara, dr. Nasaruddin, Sp.OG.K, yang akrab dengan senyumam ini menjelaskan, inisiatif membuka Laboratorium Patologi Anatomik ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat terhadap layanan pemeriksaan kesehatan yang berkualitas dan komprehensif.
Lebih jauh dr. Nasaruddin menjelaskan, dalam sebulan, RSUD Sawerigading memeriksa lebih kurang 30 sampel. Untuk itu, dibutuhkan peralatan yang lebih cepat dan akurat sebelum dikirim ke Makassar.
“Kita memeriksa kurang lebih 30 sampel kasus setiap bulan. Oleh karenanya dibutuhkan kecepatan dalam pelayanan, sebelumnya sampel kasus kita kirim ke Makassar untuk diidentifikasi dan itu butuh waktu 2 sampai 3 minggu,” ungkapnya sebagaimana dilansir koranseruya.com.
Menurut dr Nasaruddin dengan kehadiran laboratorium patologi anatomi di RSUD Sawerigading, pihaknya hanya membutuhkan waktu 2 sampai 3 hari untuk penegasan diagnosa penyakit terhadap pasien.
“Diharapkan dengan kehadiran Laboratorium Patologi Anatomik ini, RSUD Sawerigading dapat terus memberikan layanan pemeriksaan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat Khususnya di Luwu Raya,” lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, dr Rismayanti Amran SP.PA, Kepala Instalasi Laboratorium Patalogi Anatomik RSUD Sawerigading Kota Palopo mengatakan, Laboratorium Patologi Anatomik bertujuan untuk menyediakan layanan yang berkualitas bagi masyarakat seiring dengan meningkatnya jumlah sampel kasus yang ditangani di RSUD Sawerigading.
dr. Rismayanti berharap, keberadaan dan layanan laboratorium ini juga bisa dimanfaatkan beberapa Rumah Sakit terdekat.
“Dengan adanya laboratorium ini, kami juga berharap Rumah Sakit terdekat dapat memanfaatkan keberadaannya dengan mengirim jaringan untuk diidentifikasi,” harap dr Risma.
Meski harus merogoh kocek lebih dari 1 Milyar rupiah untuk mendatangkan peralatan pemeriksaan tersebut, pihak RSUD Sawerigading merasa cukup puas.
“Untuk hasil maksimal, tentu kita butuh pengorbanan yang besar, dan salah satu pengorbanan kita membeli alat, meski harganya lumayan besar,” sebut dr Risma. (Agghacheno85)
