Gambar ilustrasi transaksi DANA Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)
Palu, Sulteng – Libasnews.co.id – Mega Proyek Pembangunan Gedung VIP/VVIP RSUD Kolonodale diduga Sarat “Koruptif”, Pimpinan Wilayah (PW) Media Independen Online Indonesia (MIO Indonesia) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), desak Kejati Sulteng Segera Turun Tangan dan tidak tebang pilih.
Sebelumnya mega proyek Rp.36,9 Miliar yang dikerjakan oleh PT Bangun Bumi Indah pada tahun 2022 tersebut, dianggarkan melalui dana pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Morowali Utara (Morut).
Dalam proses perencanaan atas mega proyek dengan nomor kontrak 445/13/PPK.01/RSUD.K.Dale/XII/2022, tertanggal 12 Desember 2022 tersebut melibatkan PT Demensi Ronakan dalam kapasitasnya sebagai konsultan perencanaan.
Namun dalam pelaksanaan pekerjaan proyek tersebut, disinyalir sarat masalah dan beraroma koruptif.
Atas permasalahan tersebut PW-MIO Indonesia Prov. Sulteng, Andi Samsu Alam, saat dimintai tanggapannya via WhatsApp selluler, menyatakan hal tersebut tidak dapat dibiarkan berlarut larut, dan sudah saatnya Kejaksaan Tinggi Sulteng mengambil tindakan tegas.
“permasalahan ini harus segera diusut tuntas. Kejaksaan Tinggi Sulteng sudah saatnya mengambil tindakan tegas, dan tidak tebang pilih demi menyelamatkan dugaan kerugian keuangan negara,” ujar Andi.
Andi dalam pernyataannya juga menyebutkan, oleh karena anggaran yang digunakan adalah dana pinjaman Pemda Morut, secara otomatis menjadi beban daerah yang akan berimbas kepada kondisi sosial di daerah Morut, olehnya itu harus segera diusut tuntas.
“Kita berharap dengan pengalokasian dana yang cukup pantastis pada RSUD Kolonodale, dapat memberi kontribusi untuk peningkatan layanan, sekaligus menjadi ruang baru dalam hal penambahan income pendapatan asli daerah Morut,” papar Andi.
Disisi lain PW-MIO Indonesia yang juga aktivis penggiat anti korupsi ini berharap kepada seluruh lapisan masyarakat Morut, agar proaktif dalam melakukan pengawalan setiap perkembangan atas proses kasus ini. (Nov)
