Malili, libasnews,-
Maraknya kasus korupsi yang diduga dilakukan oleh oknum pejabat Pemda Luwu Timur dan terkesan jalan ditempat, membuat beberapa masyarakat pegiat sosial bertanya-tanya tentang kinerja penegakan hukum yang terkesan lamban dalam menangani kasus dugaan korupsi yang melibatkan oknum pejabat di bumi batara guru.
Kegelisahan masyarakat bukan tidak beralasan. Sebagai contoh, kasus dugaan korupsi berupa pungutan liar (Pungli) yang menyeret nama kepala dinas Labesse yang saat ini menjabat Kepala Dinas Pendidikan Luwu Timur yang meski telah ditetapkan sebagai tersangka namun masih tetap terlihat duduk dikursi kebanggaannya sebagai orang nomor satu didinas pendidikan kabupaten Luwu Timur.
Mantan aktivis sekaligus mantan Dewan Presidium LPPM Indonesia, sangat menyayangkan maraknya dugaan penyimpangan yang dilakukan oknum pejabat di Kabupaten Luwu Timur.
Selain kasus dugaan Pungli yang menjadikan Kadis Pendidikan sebagai tersangka, hingga saat ini masih ada beberapa kasus dugaan korupsi yang melibatkan sejumlah pejabat di Luwu Timur. Misalnya saja, ungkap Saiful, Kasus dugaan korupsi Dana Desa oleh kepala desa Pongkeru yang baru-baru ini dijadikan tersangka, Dugaan Penyalahgunaan Dana di Desa Tarabbi, hingga dugaan korupsi berupa pungutan liar dan Mark Up yang disampaikan salah satu aktivis LSM ke-Mapolres Luwu Timur beberapa waktu lalu yang diduga melibatkan sejumlah pejabat, mulai dari Desa hingga oknum pejabat Dinas PMD Luwu Timur.
Selain itu, aktivist yang akrab disapa Bang Ipul ini juga menyayangkan sikap dan keberadaan jurnalis dan aktivist pegiat korupsi yang ada diLuwu Timur yang terkesan diam saat mengetahui adanya dugaan penyimpangan yang dilakukan oknum pejabat diLuwu Timur.
Bang Ipul yang dihubungi melalui telepon selulernya sabtu, 22/9/2018 mencontohkan, saat ini dimedia sosial marak informasi tentang adanya dugaan korupsi oknum pejabat, namun tetap sepi dari pemberitaan.
“Saya berharap penegak hukum segera menuntaskan dugaan korupsi yang ada diLuwu Timur agar bisa menjadi bahan pelajaran bagi pejabat yang lain untuk tidak melakukan hal yang sama” harapnya.
Selain itu, dirinya selaku masyarakat sekaligus mantan salah satu aktivist pegiat korupsi meminta agar para awak media dan aktivist LSM turut andil dalam mengawal jalannya pembangunan, termasuk dalam penegakan hukum.
“Jangan sampai ada rekan-relan Jurnalis atau aktivis LSM tidur dibawah ketiak pejabat. Bau tau”. selorohnya dengan nada canda.(*)