BANNER KABUPATEN LUWU

Dugaan Korupsi Pembuatan Papan Transparansi Desa Dilutim Dilaporkan

Dokumentasi Penyerahan-Laporan-Dugaan-Pungli-dan-Mark-up pengadaan papan transparansi desa se-kabupaten Luwu Timur

Lutim, libasnews-

Diduga menyelewengkan Dana Desa, sejumlah pejabat dilaporkan ke Mapolres Luwu Timur.

Hal ini disampaika Arsad, salah satu aktivist LPPM Indonesia dari Kabupaten Luwu Timur.

Tak tanggung-tanggung, Arsad yang menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang LPPM Indonesia Lutim ini bahkan mengaku telah melayangkan Laporan terkait adanya dugaan Pungli dan Mark up dalam pengadaan Papan Transparansi Desa se-Kabupaten Luwu Timur ini.

Dalam Laporan dugaan Mark Up dan Pungli yang telah disampaikan ke Mapolres Lutim senin,9/9/2018, Arsad juga mengungkapkan beberapa indikasi pelanggaran yang dinilainya sebagai bentuk pelanggaran yang sengaja dilakukan beberapa orang terkait, mulai dari aparat Desa, oknum pejabat Dinas PMD, hingga pekerja yang ditunjuk dinas PMD.

Menurut Arsad, mulai dari proses perencanaan, penunjukan pekerja, hingga pembayaran upah pekerja sudah menyalahi aturan.

“Bahkan yang lebih parah, adanya pungutan liar yang diberlakukan oknum Dinas PMD untuk tiap papan transparansi” ungkap Arsad.

Selain itu, lanjut Arsad, kejanggalan lain yang ditemukan yakni adanya “arahan” dari Dinas PMD untuk mengalokasikan dana pembuatan papan transparansi bagi tiap desa di Kabupaten Luwu Timur.

Anehnya, sambung Arsad, meski telah menentukan nilai anggaran, tapi ternyata proyek tersebut tidak memiliki RAB dan gambar.

“Makanya bentuknya pun jadi beragam. Kalau tidak ada Gambar, lantas darimana pihak Dinas PMD mengambil dasar perhitungan saat menetapkan nilai anggaran.” ungkapnya bertanya.

Kejanggalan lain yang disampaikan Mahasiswa Fakultas Hukum Unanda ini dalam penganggaran dan pembuatan papan transparansi Desa yakni penetapan pekerja.

Kepada awak media Arsad mengaku memiliki sejumlah bukti yang menjelaskan bahwa penunjukan pekerja dalam pembuatan papan transparansi desa sarat nuansa KKN.

Salah satu indikasinya lanjut Arsad yakni adanya kesepakatan antara pekerja dan oknum pejabat Dinas PMD untuk pemotongan anggaran dalam jumlah yang sangat fantastis.

Bahkan, lanjut Arsad, hasil investigasi Timnya menunjukkan potongan yang diberlakukan dinas PMD jauh lebih besar dibanding keuntungan yang didapatkan pihak pekerja.

Ditanya siapa saja dan berapa nilai Mark up dan Pungli yang ditemukan, Arsad hanya tersenyum dan mengarahkan awak media untuk meminta konfirmasi ke penyidik polres Lutim.

“Yang jelas tugas pertama kami sudah selesai dengan melaporkan adanya dugaan Pungli dan Mark up dalam penggunaan Dana Desa. Selanjutnya silahkanki konfirmasi penyidik Polres Lutim”, tutupnya. (Herman).

ARTIKEL TERKAIT
Visi - Misi RSUD Sawerigading Palopo