Gambar Beras Bansos dan Pihak yang mengaku telah membeli langsung ke oknum Aparat Desa Woomparigi (Poto Ist).
Morut, Sulteng – Libasnews.co.id – Aksi Oknum Aparat Desa Woomparigi, Kecamatan Bungku Utara, Kabupaten Morowali Utara (Morut) elegan ’tilep’ Beras Bantuan sosial (Bansos). Aktivis LSM Jari Indonesia Minta Kapolres segera turun tangan.
Menurut keterangan aktivis LSM Jaringan Advokasi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Indonesia (Jari Indonesia) Arifin kepada redaksi Libasnews.co.id, bahwa beras Bansos gratis tersebut telah diperjual belikan oleh oknum aparat Desa Woomparigi, seharga Rp.80ribu per sak isi 10kg.
“Kita sangat menyangkan prilaku koruptif yang dilakukan oleh aparat desa Woomparigi. Beras itu kan semestinya untuk dibagikan langsung secara gratis kepada masyarakat, tapi justru dijual oleh aparat Desa,” ungkap Arifin.
Dalam keterangannya, lebih jauh menjelaskan bahwa Beras Bansos tersebut telah diperjual-belikan oleh oknum aparat desa, inilah N alias E yang saat ini menjabat sebagai Kasi Kesra Desa Woomparigi.
Dalam rangkaia permasalahan tersebut, tidak tanggung tanggung sejumlah nama keluarga penerima manfaat (KPM) ditengarai telah dipalsukan tanda tangannya oleh oknum aparat Desa.
Hal tersebut dibenarkan sejumlah warga Desa Woomparigi yang merasa telah dipalsukan tanda tangannya.
Salah seorang warga inisial Tono saat dikonfirmasi via telefon selluler mengakui telah dipalsukan tanda tangannya.
“Dalam daftar penerima tanda tangan saya sudah ada, sementara saya tidak pernah menerima dan menandatangani daftar itu,” ungkap Tono.
Atas kejadian itu, sejumlah elemen masyarakat Woomparigi meminta, Kapolres segera turun tangan mengusut tuntas dan menyeret seluruh oknum yang terlibat dalam aksi kejahatan koruptif tersebut.
Sementara hingga berita ini ditayangkan, oknum aparat Desa yang diduga menjadi eksekutor jual beli Beras Bansos tersebut, pihak redaksi masih menunggu hasil dikonfirmasi.