Malili, libasnews-
Aneh, Dinas Pendidikan Luwu Timur mengaku tidak tahu-menahu soal rencana anggaran “Belanja Makan” Dinas Pendidikan yang nyaris mencapai 7 Milyar rupiah, yang saat ini salinannya telah beredar ditengah masyarakat, khususnya warga Luwu Timur.
Sebagaimana diketahui, beberapa waktu belakangan ini, tersebar salinan, hingga foto lembaran Rencana Kerja dan Anggaran yang dibagian atasnya tertera tulisan “Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Dinas Kabupaten Luwu Timur Tahun Anggaran 2019”.
Dalam kolom kedua salah satu lembaran ini tertera nama Instansi Dinas Pendidikan sebagai pengguna anggarannya.
Di lembaran lain, tepatnya halaman 90, pada salah satu item, tertera tulisan “Belanja Makan dan Minum” dengan total anggaran Rp.6.967.861.000 (Enam Milyar Sembilan Ratus Enam Puluh Tujuh Juta Delapan Ratus Enam Puluh Satu Ribu Rupiah).
Anehnya, meskipun nama Dinas Pendidikan tertera dalam lembaran Rencana Kerja Anggaran tersebut, namun kepala dinas pendidikan mengaku tidak tahu.
Labesse, kadis pendidikan Luwu Timur melalui pesan whatsappnya hanya mengarahkan awak media untuk menghubungi salah satu stafnya yang saat ini mengelola Dana Bos.
Anehnya lagi, setelah didesak pertanyaan, Labesse justru mengakui bahwa “Belanja Makan” yang saat ini menjadi bahan perbincangan masyarakat Luwu Timur merupakan milik sekolah SD dan SMP se-Luwu Timur.
Dalam salah satu pesannya Labesse menjelaskan bahwa dana tersebut bersumber dari anggaran propinsi yang selanjutnya akan dibagi ke seluruh sekolah di Luwu Timur, mulai Sekolah Dasar (SD), hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP), baik sekolah negeri maupun swasta yang berjumlah 268 sekolah, Jelas Labesse.
Saat ditanya soal nama Dinas Pendidikan yang tertera sebagai pengguna dalam lembaran tersebut, Labesse kembali mengaku tidak paham.
“Maaf dek, sy tdk bisa pastikan, makanya sy sarankan kita komunikasi langsung dg pak Amiruddin, krn beliau lebih paham secara teknis”. jawab Labesse.
Saat ditanya kembali soal kepastian kepemilikan dan nama dinas yang tertera dalam lembaran Rencana Kerja dan Anggaran yang kini ramai diperbincangkan hingga dimedia sosial, Kadis yang saat ini berstatus Tersangka di kepolisian resort Luwu Timur dalam kasus dugaan Korupsi berupa Pungli didinas pendidikan ini sudah tidak menjawab.(Arsad).